In TIPS DAN TRIK

Bahaya, Jangan Gunakan “Octane Booster” dan Penghemat BBM Sembarangan




Seiring kenaikan harga BBM di Tanah Air, membuat  beberapa  kelas ekonomi menengah tak siap. Untuk itu mulai banyak yang memilih “vitamin” khusus agar bisa menaikkan oktan atau cairan penghemat bahan bakar karena dianggap sebagai cara yang paling mudah dan murah.

Namun, Anda harus berhati-hati karena jika sampai salah bisa menimbulkan efek buruk yang bisa mengakibatkan kerusakan mesin. Menurut Drs Suwandi Msi peneliti yang juga Dekan Fakultas Sains IT Telkom mengatakan, pemakaian fuel saver atau octane booster  yang mengandung bahan kimia memang cukup berbahaya. 

”Apalagi yang mengandung unsur logam. Paling penting cari yang berbahan dasar alami 100 persen,” pesan Suwandi saat merilis Oktaniol, cairan penghemat BBM dari minyak atsiri. Berdasarkan uji Lemigas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi dari Kementerian ESDM, bahan bakar ditambah aditif alami masuk dalam kategori 1A.

Artinya, zat alami tidak bersifat korosi atau dengan kata lain tak akan merusak mesin. Hasil pengujian itu seolah mempertegas pengalaman Lemi gas  yang pernah melakukan penelitian dengan sejumlah cairan penaik oktan atau penghemat BBM. 

Banyak dari mereka ternyata mengandung beberapa unsur logam seperti besi, timbal, dan mangan. Kandungan ini jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dipastikan berbahaya untuk mesin. Salah satu syarat aditif yang baik untuk ”suplemen” adalah tidak menyebabkan kekotoran pada mesin, dan tidak membuat abu.

”Bahan yang alami, termasuk dari minyak atsiri ini, pada prinsipnya mengikat partikel bahan bakar sehingga lebih mudah terbakar. Bukan octane booster, tetapi mampu menjadikan BBM sebagai senyawa yang mudah menguap,” terang Suwandi.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In TIPS DAN TRIK

Ini Dia Tanda-Tanda Aki Kendaraan Harus Segera Diganti





Saat jadwal kantor mulai padat, tiba-tiba saja mobil susah dihidupkan atau di-starter. Hal ini tentunya bisa membuat mood jadi turun. Apalagi jika mobil akan digunakan untuk kondisi darurat, bisa lebih buruk lagi akibatnya. Situasi mobil yang susah dihidupkan ini bisasanya disebabkan oleh kondisi aki kendaraan yang mulai bermasalah.

Supaya kejadian semacam ini tak sering terjadi, maka perlu ada pencegahan dengan memperhatikan gejala-gejala aki tekor. 

“Saya saja yang mengerti aki terkadang suka kecolongan, padahal tanda-tanda sudah muncul tapi saya abaikan, akibatnya dua kali saya harus berjalan kaki karena mobil tidak bisa dihidupkan,” ujar Agustono Santoso, Promotion Manager salah satu produsen agen Indonesia.

Ciri utama jika aki sudah mulai tutup usia adalah kendaraan sudah sulit di-starter.

“Biasanya hanya satu kali atau dua kali starter mesin sudah langsung menyala, namun kali ini bisa sampai tiga kali atau lebih baru bisa menyala. Jika sudah merasakan hal itu, segera cek kondisi aki atau bahkan lakukan pergantian,” ujar Agus.

Agus juga menambahkan jika tanda aki rusak bisa diperhatikan melalui nyala lampu mobil sudah tidak seterang biasanya dan klakson tidak lagi senyaring yang seharusnya. “Tanda tersebut sudah pernah saya alami sendiri, namun saya acuhkan dan tidak mengganti aki, dan akhirnya saya kena batunya, mobil tidak bisa di-starter,” ujar Agus.

Ia menyarankan agar segera memperhatikan sudah berapa lama aki tidak diganti, jika memang sudah lebih dari 10 bulan, bisa jadi kendaraan sulit dihidupkan karena aki. Tapi jika aki baru saja digunakan, kerusakan mungkin pada komponen lain. Untuk itu, pastikan terlebih dahulu indicator yang terdapat pada aki untuk memastikannya.

Jika pada indikator terlihat warna merah maka aki memang sudah rusak, warna putih tanda aki butuh charge, sedangkan warna biru menunjukkan aki dalam kondisi prima.

“Yang terakhir periksa dahulu indikator yang terdapat pada aki, sehingga tidak membuang biaya untuk membeli aki baru, padahal baru saja digunakan. Atau jika kesulitan bawa saja kendaraan ke bengkel agar bisa dideteksi kerusakannya,” tutup Agus.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In TIPS DAN TRIK

Mengetahui File Yang Paling Tepat Untuk Audio Toyota Anda



Era 2015 adalah era digital dimana semua file music maupun video bisa diputar hanya dengan menggunakan flashdisk.

Perkembangan teknologi audio pun tak lepas dari digitalisasi. Mungkin Anda merasakan ketika memiliki mobil tahun pembuatan sebelum 2008, Anda disajikan head unit yang hanya dapat memutar musik melalui kepingan CD.

“Saat itu, format lagu awal ialah WAV yang berasal langsung dari recording. File ini masih dalam berbentuk gabungan dari berbagai track (nada). Sehingga file ini diubah format-nya menjadi CDA (CD) agar tersedia informasi detail seperti bit rate, durasi, format dan lain-lain. Dan tercipta lah sebuah CD yang Anda putar di player selama ini,” ujar Darmo S Soedirman, Editor salah satu majalah di Indonesia.

Nah saat ini, era digital membuat semua hal yang berhubungan dengan pemutar musik menjadi lebih simpel. Namun dibutuhkan file digital yang disimpan pada perangkat keras (hardware). Pe¬rangkat keras itu bisa berupa gadget atau ruang penyimpan seperti flashdisk.

Meski begitu, untuk menghasilkan kualitas suara yang apik di sebuah mobil, tidak hanya bermodalkan headunit dan speaker semata. Jenis file lagu juga memiliki peran penting untuk menghasilkan suara yang sesuai sebagai teman di perjalanan.

Meski memiliki kualitas suara yang baik, ukuran file audio dengan format WAV masih sangat besar. Dikembangkanlah metode untuk mengurangi ukuran file audio. Dari sini lahir format audio paling populer, yakni MP3. Ukuran file yang kecil hingga memudahkan saat penyimpanan menjadi senjata andalan.

Kalau Anda masih bingung, bisa cari informasi mengenai format file serta ukuran file digital yang paling cocok untuk audio Toyota Anda.



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In NEWS

Lobby Concert Hibur Konsumen Toyota Dengan Pertunjukkan Tradisional



Mengundang para penduduk lokal dari Bunkyo Ward, Tokyo, Toyota telah merubah lobby menjadi sebuah showroom yang nyaman untuk ruang pertunjukan. Toyota mengadakan konser dengan menampilkan tarian serta instrumen traditional, para penduduk lokal yang sudah lanjut usia atau yang memiliki cacat fisik.

Para pegawai Toyota pun ikut membantu mengorganisir dan menjalankan acara tersebut. Berbagai stand serta tampilan festival ini juga menggunakan tema yang bisa mempromosikan berbagai souvenir dari Tohoku region yang masih merasakan dampak dari bencana tsunami di tahun 2011.

Tiket konser untuk acara ini pun diberikan secara cuma-cuma untuk seluruh peserta, penjual kerajinan Tohoku di stand acara juga diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam menghibur dan menyembuhkan area yang pernah dihantam tsunami empat tahun silam tersebut.

Acara dimulai menjelang sore dengan pertunjukan drum Bounten yang menampilkan pertunjukan dengan ryhtim yang sempurna. Pertunjukkan tersebut pun semakin membuat semangat summer semakin terasa dan dengan diiringi tarian dari penari profesional dan partisipasi dari pengunjung.

Keramaian tersebut semakin meriah dengan penampilan Boten yang menakjubkan dan penuh pesona. Emosi yang bersemangat telah mampu disebarkan oleh penari serta penabuh drum yang berenergi yang rata-rata adalah wanita muda.

Salah satu penampilan yang menggugah emosi para pengunjung adalah lagi “Amazing Grace”. enampilan final dilakukan oleh percussionist Sayaka Nojiri yang menampilkan pertunjukan dipengaruhi gaya barat.

Pengunjung pun diberikan waktu untuk beristirahat agar bisa saling berinteraksi dengan pengunjung lainnya, dan kemudian acara ditutup dengan pertunjukkan menakjubkan dari penampilan kolaborasi antara traditional Japanese drums dan shakuhachi yang unik. Sore itu pun menjadi konser dengan simolisasi spirit yang penuh kebersamaan.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments