In NEWS

Apa Manfaat Memilih Oli Sintesis Untuk Kendaraan Anda?




Sistem pelumasan pada sebuah kendaraan memegang faktor penting dalam menjaga kelangsungan serta daya tahan mesin kendaraan tersebut. Oleh karena itu sangat penting untuk memilih oli yang tepat agar mesin mobil tetap awet. 

Dalam memilih pelumas saat ini tersedia dua jenis pelumas yang dapat Anda gunakan yaitu oli mineral dan sintetik. Lalu oli manakah sebenarnya yang paling baik untuk kendaraan Anda? Oli sintetik pertama kali dikembangkan pada abad ke-20 oleh Dr. Hermann Zorn dari IG Farben, Jerman dan Dr. WA Zisman dari Naval Research Laboratory, Amerika Serikat.

Pada dasarnya oli jenis ini merupakan pelumas artifisial, yang diproses menggunakan formula terbaru. Oli sintetik biasanya terdiri dari Polyalphaolifins,senyawa yang hasil pemilahan terbersih dari oli mineral, yaitu gas. Senyawa inilah yang nantinya dicampur dengan oli mineral. 

Oli Sintetik pertama kali muncul di Amerika Serikat, oli ini menggunakan bahan dasar polyolefin. Seiring dengan berkembangnya teknologi, para produsen oli terus mengembangkan produk mereka menggunakan bahan dasar yang beragam mulai dari poliester, polyglycos, sintetis non-PAO, ester, nafalena dan benzena alkilasi.

Saat ini para insinyur mekanik dan ahli kimia terus berusaha membuat formula yang lebih baik untuk memberikan sistem pelumasan terbaik.Oli sintetik cenderung lebih stabil pada temperatur tinggi (less volatile) sehingga memiliki kadar penguapan yang rendah.

Selain itu, dapat mengendalikan atau mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin.Keunggulan lainnya adalah mampu melumasi dan melapisi logam lebih baik sehingga mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin.

Oli sintesis juga lebih awet (tahap terhadap oksidasi) dan mampu menjaga mesin lebih dingin (mengurangi gesekan), serta sapat membersihkan mesin dari kerak oli mineral.Kekurangan dari oli sintesis ini adalah harganya yang cenderung lebih mahal, yakni bisa mencapai 2-4 kali lipat harga oli mineral.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In TIPS DAN TRIK

Inilah Fungsi Drum Brake dan Disc Brake Pada Toyota



Pada sistem mobil Toyota, biasnaya menggunakan menggunkan disc brake atau rem cakram pada roda depan dan drum brake atau rem teromol untuk roda belakang. Keunggulan jenis cakram terletak pada kemampuannya melepas panas karena desainnya yang terbuka sehingga kalor akan mudah berpindah dari komponen cakram ke udara. 

Sedangkan rem teromol didesain tertutup sehingga pelepasan kalor atau panasnya lebih lama, karena itu hanya digunakan untuk rem belakang yang tidak bekerja dominan. 

Disc Brake
Piringan cakram pada mobil ada dua tipe yang ber-ventilasi dan tidak, yang dimaksud ventilasi pada cakram mobil adalah adanya celah ruang di sisi luar lingkaran cakram yang berfungsi untuk mempercapat pelepasan kalor.

Hampir seluruh cakram mobil saat ini adalah yang bertipe ventilated disc brake, walaupun ada yang belum menggunakan cakram berventilasi seperti Toyota Agya pembahasannya. Caliper/kaliper terpasang pada caliper carrier(dudukan kaliper) dengan dua buah baut kaliper pin. Gaya hydraulic yang timbul dari menekan pedal rem kemudian oleh pipa dan selang diteruskan menjadi gaya tekan pada kaliper. 

Gaya hydraulic yang diterima oleh kaliper rem cakram akan menggerakkan piston kaliper ke luar dan menggeser kaliper ke dalam sehingga menghasilkan gerakan yang akan menjepit piringan cakram. Proses menjepitnya kampas rem yang terpasang pada kaliper sehingga bergesekkan dengan disc/piringan cakram akan menghentikan atau mengurangi laju kendaraan.

Drum Brake
Drum brake atau rem teromol adalah mekanisme rem yang lebih konvensional. Jika pada disc brake kampas rem akan menjepit piringan cakram sehingga laju mobil dapat berkurang, maka pada model ini kampas yang berada di dalam ‘mangkuk’ rumah teromol akan menekan keluar.

Rumah teromol yang berbentuk seperti ‘mangkuk’ ikut berputar bersama roda belakang, ketika pedal dinjak maka gaya hydraulic dari master silinder yang disalurkan melaui pipa dan selang tadi akan membuat piston pada rem teromol bergerak. 

Gerakan piston tersebut menakan kampas untuk terbuka melebar sehingga menekan dan bergesekkan dengan mangkuk rumah teromol, gesekkan tersebut yang akhirnya membuat mobil dapat berhenti.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In NEWS

Inilah Syarat Penting Sebelum Mutasi Kendaraan



Saat berpindah domisili, para pemilik kendaraan bermotor tentu diwajibkan “mendaftar ulang” registrasi sesuai dengan daerah tinggal yang baru. Namun, banyak sekali masyarakat Indonesia yang malas dan akhirnya memilih jasa calo atau biro jasa.

Padahal proses dan tata caraanya juga tak serumit yang dibayangkan, bahkan berkali-kali polisi menyarankan kepada pemilik kendaraan untuk mengurus sendiri hal itu dan menghindari calo. Divisi Humas Mabes Polri kembali memberikan informasi penting sebagai langkah sosialisasi. Kali ini terkait dengan proses mutasi kendaraan. 

Ada dua informasi dasar yang perlu diperhatikan, yakni syarat dan tata cara untuk melakukan mutasi daerah kendaraan. Informasi yang pertama adalah memenuhi syarat berupa BPKB dan STNK kendaraan bermotor yang dimiliki.

Kemudian Anda harus membawa data cek kendaraan melalui cek fisik bantuan di kantor Samsat terdekat. Siapkan juga kuitansi jual beli dan meterai Rp 6.000. Jangan lupa KTP dari daerah yang akan dituju (daerah baru).

Khusus untuk badan hukum, siapkan salinan akta pendirian plus satu lembar fotokopi, keterangan domisili, surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani pimpinan serta dibubuhi cap badan hukum yang bersangkutan.

Nah, untuk intansi pemerintah seperti BUMN dan BUMD, perlu dilampirkan surat tugas atau surat kuasa bermeterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta dibubuhi cap intansi yang bersangkutan. Sedangkan untuk proses kepengurusannya, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Pertama, melapor ke Samsat (menurut pelat motor yang terdaftar sekarang) dan langsung menuju ke bagian loket mutasi (menyerahkan BPKB dan KTP daerah yang dituju). Lakukan cek fisik (gesek nomor rangka dan mesin) dengan membayar sejumlah biaya dan silahkan kembali ke bagian mutasi (menyerahkan fotokopi BPKB, STNK, KTP, masing-masing rangkap dua).

Bayarlah sejumlah biaya di bagian fiskal, lalu kembali Ke bagian mutasi, lalu membayar sejumlah biaya untuk mencabut berkas dari Samsat setempat. Anda tinggal menunggu berkas keluar dengan jangka waktu tertentu. Penggunaan kendaraan bermotor akan mendapatkan surat jalan sementara.

Setelah berkas keluar, lapor ke Samsat daerah tujuan untuk menyerahkan berkas-berkas yang diterima ke bagian mutasi. Cek fisik kembali untuk membayar sejumlah biaya dan Samsat akan cek silang ke Polda setempat bila mutasi lintas provinsi.

Tunggulah STNK dan pelat nomor yang baru dalam jangka waktu tertentu, setelah sesuai dengan lama waktu yang ditentukan, kembali ke Samsat untuk mengambil STNK dan pelat nomor baru, lalu membayar sejumlah biaya untuk pajak, STNK, pelat nomor, dan penulisan BPKB).

Tunggu kembali hingga BPKB yang di-update dengan waktu tertentu, kemudian ambil BPKB yang telah di-update.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In NEWS

Mobil Bekas Toyota Nilainya Paling Tinggi di Antara Mobil Merk Lain




Kabar menggembirakan datang dari Toyota Motor Corp yang berhasil mendapat penghargaan Best Retained Value atau nilai residu terbaik dari situs otomotif Edmunds yang berbasis di Santa Monica, California, Amerika Serikat (AS).

Melansir Automotive News pada Jumat (18/6/2015), penghargaan ini diberikan karena merek Toyota memiliki nilai residu tertinggi setelah lima tahun dibanding dengan rata-rata harga transaksi saat masih berstatus baru. 

Nilai residu sendiri artinya nilai sisa suatu barang yang sudah habis umur masa ekonomisnya. Toyota telah berhasil memenangkan divisi non-luxury dengan sisa nilai setelah lima tahun sebesar 52,4 persen. 

Ini artinya, rata-rata mobil bekas Toyota yang usianya mencapai 5 tahun harganya setara dengan 52,4 persen harga mobil baru. Bahkan, beberapa model seperti Tacoma dan Jeep Wrangler nilai residunya dapat mencapai lebih dari 60 persen. 

Sementara untuk mobil Toyota, Tacoma nilai residunya mencapai 64,5 persen, sedangkan Jeep Wrangler mencapai 62,4 persen.

"Pembeli mobil yang pintar yang cenderung menjual mobilnya kurang dari lima tahun harus mulai mempertimbangkan nilai residu ini sebelum melakukan pembelian mobil baru," kata Carroll Lachnit, Edmunds.com Consumer Advice Editor.

Tak heran jika mobil-mobil bekas Toyota mampu terjual dengan nilai tinggi karena dari saat baru sudah memiliki kualitas yang sangat baik. Di Indoensia sendiri, kebanyakan mobil-mobil bekas Toyota juga masih memiliki nilai jual tinggi atau cenderung stabil. Contohnya adalah Toyota Avanza atau ‘mobil sejuta umat’.

Generasi terbaru dari mobil ini pun rencananya akan diluncurkan pada bulan Agustus mendatang dengan tampilan yang lebih modern. Para konsumen setia sudah pasti tak sabar menantikan kehadirannya.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments