Mobil memang membutuhkan cairan seperti manusia agar bisa berumur panjang, namun cairan ini merupakan salah satu komponen yang sangat mudah rusak. Kebocoran pun mudah ditemukan terlebih lagi bagi mobil bekas, untuk itu wajib dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Pasalnya, alpa menyimak hal ini dapat berujung pada kerugian besar atau bahkan celaka.
Secara rata-rata, mobil membutuhkan sekitar 30 liter cairan di dalam sistemnya, belum menghitung bahan bakar. Itu termasuk oli mesin, transmisi, power steering, radiator, air wiper, aki serta minyak rem. Berhubung tiap sistem cairan tadi berdiri sendiri, perhatian pun mesti ditujukan ke masing-masing peranti.
Secara umum, kebocoran dapat terdeteksi sejak awal dari adanya cairan di kolong mobil. Tapi supaya lebih akurat, berikut kami beri tips mendeteksi kebocoran cairan di mobil bekas, termasuk potensi bahaya atau kerugiannya.
Sistem pendingin mesin
Kebocoran sistem pendingin mesin dapat terjadi di empat bagian, yaitu radiator, slang, pompa air serta blok mesin. Cara mendeteksinya adalah dengan memeriksa kondisi fisik radiator. Bila ada basah atau bekas karat, kemungkinan besar ia bocor. Pastikan juga kondisi fisiknya masih baik.
Lihat warna cairan pendinginnya. Lantas cari apakah ada ceceran cairan berwarna sama di sekitar sistem pendingin atau di kolong mobil. Jalankan mobil beberapa saat, kebocoran air radiator akan menyebabkan suhu mesin naik. Periksa warna oli mesin. Bila coklat seperti susu, artinya air radiator bocor dari dalam mesin.
Oli mesin
Tanpa oli mesin bagaikan panggung tempat ribuan komponen metal beradu satu sama lain tanpa pelindung. Untunglah mendeteksi kebocoran oli tidak begitu sulit. Cara mendeteksinya adalah dengan memastikan kondisi mesin dingin, dan lihat banyaknya oli di dipstick.
Periksalah kondisi fisik blok mesin dan kepala silinder. Kebocoran oli akan ditandai adanya debu pekat di tempat kebocoran. Waspadai mesin yang terlalu bersih, karena bekas kebocoran akan hilang sesaat. Bila ada lapisan oli di knalpot, berarti oli bocor masuk ke ruang bakar.
0 komentar:
Posting Komentar